Rabu, 26 Mei 2010

untuk apa judul?

ini malam,
membeku sunyi
tak ada lagi
percakapan antara aku,bintang, dan hujan.
hanya angin dan pucuk dahan
yang punya kompromi.
kemana orang orang bersembunyi?
ah!
aku lelah bersajak
melenggokkan pena di mana kaki memijak.
untuk apa?
heh..
bahkan setan saja tertawa,
melihat jiwaku berhenti berirama satu dua.
aku muak,
melulu di paksa berjalan sempurna.
apa kalian lupa?
aku manusia,
juga punya jiwa.

:bah, ya sudahlah. lebih baik akhiri saja
sampai tak ku dengar lagi satu nada pun di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar